Bagi kamu yang lebih menyukai petualangan di alam bebas, Banyuwangi menjadi salah satu kota yang layak dikunjungi. Pesona wisata Banyuwangi terletak pada bentang alam yang indah, perbukitan, pantai, dan keberadaan dua taman nasional di kawasan ini.
Tak salah jika kabupaten yang terletak di ujung Pulau Jawa ini dijuluki sebagai Sunrise of Java. Beruntunglah, keindahan alam kawasan ini sekarang bisa dengan mudah kamu jelajahi karena sudah dijadikan spot-spot wisata menarik seperti lima belas tempat wisata Banyuwangi berikut ini.
Daftar Tempat Wisata di Banyuwangi
Wisata Banyuwangi Taman Nasional Baluran
Inilah destinasi wisata utama yang pantang dilewatkan jika berkunjung ke Banyuwangi, khususnya bagi kamu yang menyukai petualangan alam bebas. Sebagai sebuah taman nasional, kawasan yang dijuluki “Little Africa” ini memiliki lanskap menawan dengan spesies tumbuhan serta satwa yang beragam.
Menjelajahi Taman Nasional Baluran yang meliputi dua kabupaten, Banyuwangi dan Sidorejo, akan memberi pengalaman tak terlupakan. Bagaimana tidak, di kawasan ini terdapat padang sabana terluas di Pulau Jawa yang akan membuatmu merasa seperti tengah bersafari di benua Afrika.
Kamu akan terpesona menyaksikan gerombolan banteng, kawanan rusa yang bebas berlarian, burung-burung merak yang memamerkan ekor indahnya, sekelompok monyet yang bergelantungan, kancil, bangau, dan elang yang terbang memburu mangsa.
Jika ingin lebih menyatu dengan kehidupan alam Baluran, kamu bisa berkemah di camping ground yang disediakan pengelola dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap. Dengan berkemah, saat fajar tiba, kamu bisa menyaksikan eksotisme terbitnya matahari di sela-sela kabut.
Wisata Banyuwangi Kawah Ijen
Siapa yang tak kenal dengan nama Kawah Ijen? Kawah ini terletak di puncak Gunung Ijen, salah satu gunung di Indonesia yang memiliki pemandangan paling menakjubkan. Kawah Ijen sendiri merupakan danau kaldera terbesar di dunia yang mengandung air dengan kadar keasaman sangat tinggi.
Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.443 mdpl berupa danau besar berwarna hijau kebiruan. Kabut dan asap belerang yang mengambang di atas permukaan kawah makin menambah pesona kawah yang satu ini. Pesona itu kian memancar jika kamu datang di pagi hari saat matahari terbit di ufuk timur.
Untuk mencapai kawah, bersiaplah untuk menyusuri jalan setapak di sepanjang tebing kaldera. Konon, untuk mengelilingi kaldera ini, dibutuhkan waktu 8–10 jam. Persiapkan dirimu sebaik mungkin dengan cara mengenakan masker untuk mengantisipasi asap belerang yang tertiup angin.
Jika ingin mendapatkan suguhan pemandangan indah yang sempurna di tempat ini, kamu bisa berangkat pada malam hari bersama pemandu. Fenomena alam berupa api biru sudah menanti saat kamu mencapai kawah dan dijamin akan membuat lidah berdecak kagum.
Wisata Banyuwangi Pantai Plengkung (G-Land)
Indonesia patut bangga memiliki spot surfing terbaik di Asia Tenggara, yaitu Pantai Plengkung. Menjadi satu dari tujuh pantai dengan ombak terbaik di dunia membuat pantai yang terletak dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo ini sangat populer di kalangan para peselancar dunia.
Bukan hanya bagi para pecinta olahraga surfing, pantai ini juga menawarkan panorama yang sangat menawan untuk siapa saja. Pasir putih dan sunrise yang indah menjadi dua alasan utama untuk berkunjung ke sini. Selain itu, kamu juga bisa bersepeda, melakukan snorkeling, atau sekadar berjemur.
Wisata Banyuwangi Gunung Raung
Kamu yang memiliki hobi mendaki gunung pasti tak mau melewatkan kesempatan untuk menjelajahi gunung tertinggi kedua di Jawa Timur ini. Ada empat titik puncak yang menantang untuk ditaklukkan, yaitu Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan Puncak Sejati.
Berdasarkan status administratifnya, Gunung Raung masuk dalam tiga wilayah, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Kawah gunung ini sangat unik, berbentuk elips berkedalaman 500 meter dan merupakan kaldera kering terbesar kedua di Indonesia setelah kawah Gunung Tambora.
Memang tidak mudah untuk mencapai puncak-puncak gunung ini. Jalur pendakian Gunung Raung tergolong yang paling ekstrem di Jawa dengan medan yang sangat sulit. Namun, semua akan terbayar setelah kamu menyaksikan pemandangan yang menakjubkan di atas sana.
Wisata Banyuwangi Sabana Sadengan
Tak perlu jauh-jauh ke Afrika untuk menyaksikan kumpulan binatang liar seperti rusa, babi hutan, kijang, dan macan tutul berkeliaran di padang rumput yang luas. Cukup berdiri di pos pengamatan berlantai tiga di Taman Nasional Alas Purwo, kehidupan satwa-satwa itu bisa kamu saksikan secara langsung.
Jika tak puas dengan pengamatan jarak jauh, kamu juga bisa menyewa jeep milik Perhutani untuk menjelajahi padang sabana Sadengan seluas 80 hektare. Kamu akan merasakan sensasi bersafari di Benua Hitam.
Wisata Banyuwangi Jawatan Benculuk
Pada mulanya, tempat ini merupakan lokasi penimbunan kayu jati yang dikelola Perhutani Banyuwangi sejak tahun 1952 dan merupakan area resapan air. Tak heran, tempat ini dipenuhi pohon-pohon trembesi yang besar, menjulang, dan berdaun rimbun.
Keberadaan pohon-pohon tersebut menghadirkan pemandangan yang eksotis dan misterius. Saat senja datang, cahaya matahari menerobos di antara dahan-dahan pohon, menghasilkan kesan magis yang mengingatkan pada hutan-hutan di film fenomenal, Lord of the Rings.
Jika berkunjung ke tempat ini, selain bersantai menikmati sejuknya udara sambil bersepeda atau berolahraga, jangan lupa abadikan kenanganmu dengan berswafoto. Dengan suguhan pemandangan yang memesona, tempat ini memiliki banyak sekali spot foto yang instagramable.
Tak hanya menikmati kecantikan alamnya, kawasan wisata Banyuwangi Jawatan Benculuk ini juga menawarkan beberapa aktivitas seru lain, seperti arung jeram dan memancing. Untuk menikmati keseruan ini, kamu harus mempersiapkan dana tambahan.
Wisata Banyuwangi Waduk Bajulmati
Terletak di Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, destinasi wisata yang satu ini dijuluki sebagai miniatur Raja Ampat. Kawasan waduk ini disebut-sebut memiliki pemandangan yang menyerupai keelokan destinasi wisata populer di Papua itu.
Waduk Bajulmati diresmikan pada bulan Juli 2016. Di area waduk, terdapat gundukan-gundukan menyerupai pulau-pulau kecil. Inilah yang membuat area wisata Banyuwangi Waduk Bajulmati ini sering kali disamakan dengan Raja Ampat.
Kamu bisa berfoto di sepanjang jalan di kawasan waduk dengan latar belakang yang memesona. Selain itu, kamu juga bisa menghabiskan waktu dengan memanfaatkan berbagai fasilitas pendukung yang tersedia, seperti sarana outbond, ATV, speed boat, dan kafe.
Wisata Banyuwangi Lori Kalibaru
Bagaimana rasanya menyusuri perkebunan kopi di ketinggian 400 meter dengan menaiki kereta api kuno? Pasti sangat berkesan. Jika kamu ingin merasakannya, cobalah berwisata ke Kalibaru, Banyuwangi. Di sini, terdapat sarana rekreasi unik bernama Lori Wisata Kalibaru.
Dengan sebuah lori kuno, kamu akan dibawa menjelajahi keindahan perkebunan kopi yang ada di Gunung Gumitir. Sambil menghirup udara sejuk pegunungan, kamu bisa menikmati pemandangan alam yang indah, mulai dari Stasiun Kalibaru hingga Stasiun Mrawan.
Di tengah perjalanan, kereta akan berhenti di dalam sebuah terowongan gelap dan kamu bisa turun sejenak untuk berfoto. Tak hanya menikmati pemandangan alam dengan cara unik, kamu juga bisa mempelajari sejarah perkeretaapian.
Untuk bisa menaiki lori, kamu harus datang secara berombongan dengan harga paket sebesar Rp1,2 juta untuk 16 orang penumpang per lori. Meski hanya beroperasi setiap hari Sabtu dan Minggu, kamu tetap bisa menikmati fasilitas lori pada hari biasa, asalkan sudah melakukan pemesanan lebih dahulu.
Wisata Banyuwangi Bukit Mondoleko Sragi
Jawa Timur memiliki lima gunung, yaitu Gunung Raung, Suket, Kendil, Meranti, dan Merapi. Jika ingin menikmati pesona kelima gunung tersebut sekaligus, kamu bisa datang ke gardu pandang yang ada di Bukit Mondoleko Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Selain gardu pandang, terdapat sebuah gua yang kabarnya merupakan peninggalan penjajah Jepang. Namun, pengunjung hanya bisa menjelajahi mulut gua, sedangkan bagian dalam gua ditutup untuk umum dengan alasan keamanan.
Untuk mencapai gardu pandang, kamu harus berjalan sejauh 1,5 km. Perjalanan ini tak akan terasa melelahkan karena kamu akan disuguhi pemandangan indah dan udara segar. Kamu juga bisa berhenti sejenak sambil berfoto di ladang bunga matahari, taman bunga aneka warna, dan kebun stroberi.
Wisata Banyuwangi Songgon
Kalau selama ini kamu hanya mendengar atau membaca kisah Raja Ken Arok dari Kerajaan Singasari, sekarang saatnya menjajal rasanya hidup di masa itu. Di hutan pinus Songgon, kamu bisa berkuda, memanah, dan berkemah di tengah belantara.
Dengan luas sekitar 12 hektare, hutan pinus yang terletak di kaki Gunung Raung, Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbulu ini akan membawamu seolah kembali ke masa lalu. Selain wahana panahan, disediakan juga spot foto menarik, seperti payung dan balon warna-warni, ayunan, serta hammock.
Untuk kamu yang ingin menguji nyali, wahana rafting di Kali Badeng siap memacu adrenalin. Dengan jeram yang menantang dan pemandangan alam yang asri, wahana ini bisa kamu coba dengan memilih beberapa paket, dari yang mudah hingga paket lengkap.
Tak cukup beberapa jam saja menikmati indahnya hutan pinus Songgon, kamu juga bisa bermalam di penginapan berbentuk unik dengan nama yang tak kalah nyentrik: Omah Semut. Dengan harga kamar Rp150 ribu per malam, kamu bisa mendapatkan sensasi menginap di tengah hutan yang tak terlupakan.
Wisata Banyuwangi Pulau Merah
Nama Pulau Merah berasal dari sebuah bukit setinggi 200 meter yang terbentuk dari tanah merah dan terletak di tepi laut di bagian selatan Banyuwangi. Saat laut pasang, bukit ini akan tergenang sehingga tampak seperti pulau. Sebaliknya, kamu bisa menginjakkan kaki di bukit ini saat laut surut.
Sebelumnya, tempat ini bernama Ringin Pintu, tetapi para wisatawan lebih suka menyebutnya dengan nama Pulau Merah. Penyebabnya, saat senja hari, warna pasir yang semula putih akan berubah menjadi merah akibat pengaruh paparan sinar matahari yang hendak terbenam.
Kontras dengan Pulau Merah, pantai yang langsung menghadap Samudra Hindia ini memiliki pasir berwarna putih yang membentang sejauh 3 km. Di tempat wisata ini, terdapat sebuah pura yang masih digunakan oleh umat Hindu yang tinggal di sekitarnya untuk melaksanakan upacara keagamaan mekiyis.
Wisata Banyuwangi Puncak Asmoro
Menikmati keindahan Bali ternyata tidak harus selalu dengan datang ke sana. Kamu bisa “mengintip” keelokan Pulau Dewata itu dari Puncak Asmoro, Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.
Puncak Asmoro terletak sekitar 13 km dari Banyuwangi dan memiliki ketinggian 640 meter. Tak heran jika lokasi wisata ini menjadi tempat favorit untuk melihat kesibukan kapal-kapal yang hilir mudik di Selat Bali serta tentu saja keindahan Pulau Bali serta Gunung Raung, Meranti, dan Merapi.
Untuk mengakomodasi kebutuhan para wisatawan masa kini, di Puncak Asmoro ini terdapat beberapa spot foto yang unik dan menarik. Gardu pandang, spot berbentuk bintang, dan dermaga kecil akan memberikan kesan eksotis, apalagi saat matahari muncul dari arah Pulau Bali.
Wisata Banyuwangi Pulau Tabuhan
Berpetualang di pulau eksotis juga bisa kamu lakukan saat berkunjung ke Banyuwangi. Caranya, datang saja ke Desa Bangsring dan menyeberanglah ke Pulau Tabuhan dengan menyewa kapal nelayan. Setelah 30 menit berlayar, kamu akan menemukan pesona tersembunyi di tengah Selat Bali.
Nama Tabuhan diberikan karena suara embusan angin di pulau ini terdengar seperti tetabuhan alat musik. Angin inilah yang membuat Pulau Tabuhan menjadi incaran para penggemar kite-boarding (selancar layang) dan windsurfing (selancar angin).
Meski kecil, Pulau Tabuhan menawarkan pesona luar biasa dengan hamparan pasir putih dan beningnya air. Kamu bisa ber-snorkeling untuk mengagumi keindahan terumbu karang dan ikan warna-warni atau melakukan birdwatching untuk mengamati burung maleo dan enggang gading yang langka.
Wisata Banyuwangi Mangrove Bedul Ecotourism
Satu lagi yang patut menjadi kebanggaan warga Banyuwangi adalah keberadaan hutan bakau terbesar di Pulau Jawa. Hutan bakau Bedul seluas 2.300 hektare ini terletak di Segara Anakan, antara Pantai Grajagan dan Alas Purwo di bagian selatan Banyuwangi.
Setelah melewati pintu masuk menuju dermaga, kamu akan disambut hamparan hutan bakau yang hijau menyejukkan mata. Pesona hutan mangrove di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo ini bisa kamu nikmati sepuasnya dengan cara menyusuri perairan Segara Anakan sepanjang lebih dari 18 km.
Kamu bisa memanfaatkan jasa sewa perahu yang ditawarkan para nelayan dengan harga Rp200 ribu per perahu dengan kapasitas 10–15 orang. Alternatif lainnya, kamu juga bisa menyewa kano seharga Rp50.000,00 selama 2 jam.
Kamu juga bisa menambah pengetahuan tentang jenis-jenis bakau dan menikmati ikan serupa ikan gabus yang disebut bedul, nama yang digunakan menyebut kawasan wisata Banyuwangi ini. Ikan bedul disajikan dengan cara dibungkus daun dan dinikmati bersama tumis kerang segar.
Wisata Banyuwangi Osing Kemiren
Tak hanya alamnya yang indah, Banyuwangi juga menyimpan kekayaan budaya dan tradisi yang menarik untuk diketahui. Salah satu kekayaan tradisi tersebut bisa kamu temukan di Desa Wisata Osing Kemiren, tempat tinggal suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, desa ini dahulu berupa hutan yang banyak ditumbuhi pohon kemiri dan duren sehingga diberi nama Kemiren. Meski letaknya tak jauh dari pusat kota, masyarakat Osing hingga kini masih tetap mempertahankan tradisi leluhurnya.
Di desa ini, kamu bisa menemukan rumah-rumah kuno khas suku Osing yang sudah berabad-abad usianya. Rumah yang paling besar digunakan sebagai tempat untuk mementaskan pertunjukan kesenian, seperti Tari Barong Kemiren, Gandrung, dan Angklung Paglak.
Objek wisata Banyuwangi yang satu ini kian semarak dengan diadakannya kegiatan rutin tahunan, yaitu Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Sesuai namanya, dalam event ini, warga desa menyediakan sepuluh ribu cangkir kopi di sepanjang jalan dan depan rumah untuk dinikmati para pelancong secara gratis.
Nah, bagaimana, kamu pasti sudah tidak sabar untuk segera menjelajahi tempat-tempat wisata Banyuwangi nan eksotis tersebut, bukan? Persiapkan dengan matang rencana liburanmu agar bisa membawa banyak kenangan tak terlupakan saat kembali.